Kaos oblong atau yang biasa kita sebut Tshirt itu adalah jenis pakaian yang menutupi sebagian lengan, seluruh dada, bahu dan perut. Kaos oblong biasanya tidak memiliki kancing, kerah ataupun saku. Tetapi, semakin berkembangnya dunia banyak yang memvariasikan kaos oblong itu. Mode kaos oblong pun meliputi mode pria dan wanita dan dapat dipakai oleh semua golongan umur.
Kaos oblong pada mulanya hanya digunakan sebagai pakaian dalam. Sekarang kaos oblong bukan dikenakan sebagai pakaian dalam, tetapi juga sebagai pakaian sehari-hari.
Kaos oblong atau yang lebih dikenal Tshirt ini pada awalnya digunakan pada abad 19 sampai awal abad 20 oleh tentara Inggris dan Amerika sebagai sebagai pakaian dalam. Asal dari nama Tshirt ini tidak diketahui secara pasti.Teori yang paling umum adalah bentuknya kaos oblong ini berbentuk huruf "T", atau dikarenakan pasukan militer sering memakai kaos oblong ini sebagai "training shirt".
Tshirt alias kaos oblong ini mulai dipopulerkan pada tahun 1947 oleh Marlon brando sewaktu ketika ia memakainya pada saat memerankan tokoh Stanley Kowalsky dalam pentas teater dengan lakon "A Street Named Desire" di Broadway, AS. Tshirt berwarna abu-abu yang dikenakan olehnya itu begitu pas dan sangat melekat pada tubuhnya. Pada waktu itu, para penonton berdecak kagum dan terpaku. tapi walaupun demikian, ada juga penonton yang memprotes dan beranggapan bahwa pemakaian kaos oblong tersebut termasuk kurang ajar dan pemberontak. Tak pelak, muncullah seputar kaos oblong.
Polemik yang terjadi pada saat itu adalah sebagian kalangan pemakaian kaos oblong sebagai busana luar adalah tidak sopan dan tidak beretika. Namun dikalangan lainnya, khususnya anak-anak muda pada waktu itu mulai dilanda demam kaos oblong. Mereka menganggap benda ini sebagai bentuk lambang kebebasan anak muda dan bagi anak muda pada saat itu, kaos oblong bukan semata-mata menjadi suatu mode atau trend, tetapi juga merupakan bagian dari keseharian mereka.
Demam kaos oblong mulai menular ke seluruh benua Amerika dan Eropa pun terjadi pada tahun 1961. Apalagi ketika saat aktor James Dean mengenakan kaos oblong dalam film Rebel Without A Cause, sehingga membuat popularitas kaos oblong semakin kukuh dalam kehidupan disana.
Di Indonesia, konon masuknya kaos oblong ini dikarenakan terbawa oleh orang-orang Belanda. Namun pada waktu itu, perkembangannya tidak pesat, sebab benda ini mempunyai tingkat gengsi yang tinggi. Dan di Indonesia teknologi pemintalannya belum maju. Akibatnya, benda ini termasuk dalam barang mahal. Namun,kaos oblong baru menampakkan perkembangan yang signifikan hingga merambah ke pedesaan pada tahun 1970. Pada saat itu wujudnya masih konvensional dan masih berwarna putih dan berbahan katun halus tipis yang melekat ketat dibadan dan hanya dipakai kaum pria. Bebrapa merk yang terkenal pada saati itu adalah Swan dan 77. Ada juga merk lain seperti Cabe Rawit, Kembang Manggis dan lain sebagainya.
Pada tahun 1980, kaos oblong dikuasai oleh industri kreatif. muncul merk-merk terkenal seperti C59 dari Bandung, JOGER dari Bali dan DAGADU dari Yogyakarta. Kaos ini terkenal dengan designnya yang unik dan menarik. Tahun 1990an adalah tahun dimana dunia kaos Indonesia diramaikan oleh maraknya insan-insan kreatif yang menjual kaos dengan design sendiri dan memproduksi sendiri, serta menjual di toko sendiri. Mereka inilah yang sampai sekarang kita kenal dengan sebutan "Distro Clothing". Distro sendiri merupakan singkatan dari "Distribution Outlet" yang berarti toko yang mendistribusikan atau menjual barang-barang unik termasuk kaos.
Okee.. mungkin hanya inilah yang bisa locusta kreatif berikan kepada anda semua. Semoga dapat bermanfaat bagi anda semua.
Apabila anda ingin membuat kaos event ataupun kaos dengan brand sendiri, anda bisa menghubungi Locusta Kreatif melalui email : locusta.kreatif@gmail.com dengan mencantumkan design dan berapa banya yang akan dibuat (minimal 24 pcs) atau anda bisa menghubungi kami langsung ke nomor 0812 8915 452.
0 komentar:
Posting Komentar